Berburu Fosil Moluska dan Fosil Kayu di Ci Lanang

Alkisah 5-6 tahun yang lalu saya diminta mengantar ibu saya ke daerah Cijenuk, Kabupaten Bandung Barat, sekitar 35 km arah barat daya Kota Bandung, untuk mengunjungi suatu pesantren. Waktu itu pertama kali saya mengunjungi Cijenuk dan rasanya jauh sekali. Saya mengumpat dan menyumpah, kurang lebih seperti ini, “Aku mah moal sakali-kali deui kadieu” atau dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya saya tidak akan sekali-kali lagi kesini. Namun ternyata tidak baik mengumpat di depan orangtua, akhirnya saya kena dampaknya. Di tahun 2013, lapangan tugas akhir saya berlokasi di Gunung Halu, ya sekitar 30 kilometer arah barat dari Cijenuk.

Saya punya ikatan batin yang cukup baik dengan daerah Gununghalu, terutama karena berkat peta geologi saya di daerah ini saya dapat lulus sarjana dari ITB dan bisa mencari makan dengan pengetahuan yang saya miliki.

Tulisan kali ini adalah upaya saya untuk memperkenalkan salahsatu tempat untuk belajar dan berwisata di Gununghalu, yaitu Ci Lanang – Wisata Fosil Moluska, Fosil Kayu, dan Akik.

Cilanang Beds

Cilanang Beds adalah istilah yang diperkenalkan oleh Oostingh (1939, dalam van Bemmelen 1949) sebagai suatu lapisan batupasir di Ci Lanang yang mengandung fosil-fosil moluska berumur Miosen Tengah atau oleh Oostingh dikelompokkan ke dalam jenjang Preangerian. Umur ini didapatkan dengan meninjau kandungan fosil moluska yang masih hidup hingga sekarang yaitu sebanyak 33%.

Selain kandungan fosil moluska, di Ci Lanang juga dijumpai fosil-fosil kayu dan batu akik sebagaimana penemuan oleh Sujatmiko dan penulis sendiri ketika melaksanakan tugas akhir di tahun 2013.

Dalam peta geologi Lembar Sindangbarang dan Bandarwaru (Koesmono dkk, 1996), lapisan ini termasuk ke dalam Formasi Cimandiri (Tmc) berumur Miosen Tengah dengan lingkungan pengendapan fluvial-peralihan. Ciri litologinya adalah perselingan batulempung dan batulanau kelabu muda sampai menengah dan batupasir coklat kekuning-kuningan; setempat gampingan; setempat meliputi endapan lahar yang tersusun atas tuf, breksi andesit, dan breksi tuf. Globigerina, butir-butir damar yang lembut dan sisa-sisa tumbuhan terdapat jarang-jarang di dalam sisipan batulanau atau batupasir mengandung glaukonit.

peta-geologi-gabung
Lokasi penelitian pada Formasi Cimandiri (Tmc) berwarna hijau kebiruan. Lembar bagian atas adalah Lembar Cianjur, bagian bawah adalah Lembar Sindangbarang dan Bandarwaru.

Sedangkan dalam peta geologi Lembar Cianjur (Sujatmiko), lapisan ini dikelompokkan sebagai Tufa Batuapung, Batupasir Tufan (Mt) dengan ciri litologi: Breksi tufan berbatuapung, batupasir tufan, napal tufan. Mengandung foraminifera kecil. Berlapis baik. Bila lapuk, formasi ini bercorak khusus, lunak, putih, atau abu-abu muda dan dapat dikenal mudah dari kejauhan. Di beberapa tempat terdapat tufa-tufa terkersikkan (akik) dan kayu terkersikkan.

Kehadiran fosil, akik dan fosil kayu dalam Formasi Cimandiri merupakan suatu hal unik dan menarik untuk diamati dan dipelajari.

Lokasi Penemuan Fosil Moluska dan Fosil Kayu

Aliran Ci Lanang berasal dari Pasir Ciasahan di Desa Tamanjaya, Kecamatan Gununghalu. Sungai ini bermuara ke genangan Saguling di Kampung Cinangka, Desa Mekarsari, Kecamatan Cipongkor. Lokasi pengamatan fosil moluska, akik, dan fosil kayu berada di Kampung Tonjongpeusing, Desa Wargasaluyu.

Pada lokasi ini ditemukan beberapa jenis fosil moluska yaitu Paphia neglecta, Strombus herklotsi, dan Anadara preangerensis. Moluska-moluska ini hidup pada zaman Miosen Atas dengan lingkungan hidup laut dangkal.

moluska
Kandungan fosil moluska di daerah penelitian. (a) , Paphia neglecta  Martin, 1919 (b) Strombus herklotsi  Martin, 1879 (c) Anadara preangerensis Martin, 1910

Di bagian hulu dari Ci Lanang, ditemukan fosil kayu dalam endapan laharik. Fosil ini merupakan kayu yang sudah mengalami silisifikasi sehingga menjadi keras.

Fosil Kayu di Ci Lanang
Fosil Kayu di Ci Lanang dalam singkapan aliran lahar
Fosil Kayu di Ci Lanang
Fosil Kayu di Ci Lanang dalam aliran laharik. Teramati sisa-sisa karbon pembakaran arang.

Sujatmiko dalam laman facebooknya (https://www.facebook.com/sujatmiko.miko24/posts/10204251346833644) melaporkan penemuan batuakik pada singkapan di Ci Lanang. Penulis menduga bahwa lokasi penemuan tidak jauh dari lokasi temuan penulis.

10406477_10204250413850320_5283812878537429191_n
Temuan batuakik oleh Sujatmiko yang telah diolah dan siap menjadi perhiasan

Menurut Sujatmiko, salahsatu batu mulia yang ditemukan di Cilanang adalah kalsedon yang ditemukan mengisi rekahan-rekahan dalam satu bongkah besar batupasir Formasi Cimandiri. Struktur-struktur pada batu mulia yang dijumpai di antaranya struktur bulu ayam (plume structure) atau bunga (flower structure).

Model Wisata Edukasi

Keberadaan fosil moluska, fosil kayu, dan batuakik dalam singkapan-singkapan di Ci Lanang merupakan suatu potensi pembelajaran yang baik dan menarik. Saya membayangkan geotrek yang kontennya adalah eksplorasi fosil moluska, fosil kayu, dan batu akik. Seperti yang dilakukan oleh Sujatmiko dengan SEG-SC (Society of Economic Geology – Student Chapter) Unpad pada tahun 2014.

Para pengunjung bisa mengeksplorasi fosil-fosil dan mungkin membawa pulang sebagai oleh-oleh seperti wisata fosil di Amerika (U-Dig Fossil, Utah) dimana pengunjung melakukan eksplorasi mandiri terhadap fosil-fosil dan kemudian boleh membawanya pulang. Bahkan beberapa paleontolog muda kemudian lahir dari model pariwisata semacam ini, yaitu anak-anak yang diinspirasi oleh orangtuanya untuk berburu fosil-fosil.

Harapan saya kemudian kelak wisata edukasi seperti ini akan berkembang, semakin diminati dan mewujudkan mimpi para perintis bangsa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

equipment_hammer_chisel2
Contoh wisata edukasi mencari fosil di Inggris (http://www.discoveringfossils.co.uk/equipment.htm)

Salam.

Daftar Pustaka:

Koesmono, M., Kusnama, dan Suwarna, N., 1996. Peta Geologi Lembar Sindangbarang dan Bandarwaru, Jawa skala 1:100.000 edisi ke-2. Puslitbang Geologi, Bandung.

Sujatmiko. 1972. Peta Geologi Lembar Cianjur skala 1:100.000. Puslitbang Geologi. Bandung

Sujatmiko.”FIELD TRIP SEG-SC UNPAD KE GUNUNG HALU BANDUNG.” Artikel Facebook. 18 Juni 2014. Diakses 31 Oktober 2016. https://www.facebook.com/sujatmiko.miko24/posts/10204251346833644

Van Bemmelen, R.W. 1949. The Geology of Indonesia vol 1A.. Martinus Nijhof, The Hague, The Netherland

One thought on “Berburu Fosil Moluska dan Fosil Kayu di Ci Lanang”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *