Sepercik Kasih Travel O’Logy

Saya senang bercerita. Mungkin ini turun dari mama saya yang sangat pandai bercerita. Pernah suatu ketika beberapa kawan mampir ke rumah. Mereka sudah ingin pulang, tapi mama menahannya dengan tidak berhenti-berhentinya bercerita. Waktu teman-teman sudah berdiri mendekat ke pintu, mama melanjutkan lagi ceritanya sampai teman-teman akhirnya duduk lagi.

Kesenangan itu saya bawa hingga mahasiswa dan sekarang setelah lama lulus kuliah. Ketika mendirikan Travel O’Logy, salah satu motivasi saya saat itu adalah agar saya bisa menjadi interpreter sekaliber dosen saya, Pak Budi Brahmantyo, yang hampir semua orang mengakui bahwa beliau pandai membawakan kisah geologi dengan cara yang sederhana. Motivasi dari beliau pun sama, harapannya adalah ada interpreter muda yang bisa mengedukasi geologi dengan cara yang populer lagi tidak menggurui.

Bercerita tentang geologi membuat saya merasa berkembang. Bagaimanapun saya dipaksa untuk merangkum semua detil rumit kisah geologi tentang tektonik, petrogenesa, sedimentologi, vulkanisme, dan lain-lain ke dalam bahasa sederhana yang bisa dimengerti bahkan oleh bocah TK. Mencoba berbagi juga berarti saya harus membuka diri bahwa saya lebih banyak tidak tahu dan menerima juga bahwa mungkin ada orang lain yang lebih tahu, dan saya boleh jadi salah.

Bagi saya, pengalaman bersama Travel O’Logy adalah suatu pencapaian paling hebat dalam hidup saya. Meskipun Travel O’Logy belum berkembang sebagaimana yang saya bayangkan, meskipun ia masih tersengal-sengal, namun saya merasa bangga bahwa kami sudah sampai sejauh ini.

Perlu energi yang begitu besar untuk mendirikan sesuatu yang berkelanjutan. Perlu energi yang besar untuk menciptakan sistem yang bisa berjalan. Perlu energi yang besar untuk bertahan selama ini. Namun yang lebih diperlukan adalah kerendahan hati, untuk bisa menerima bahwa saya tak akan menjadi apa-apa tanpa bantuan dari teman-teman semua. Terima kasih banyak untuk : Fusi, Kure, Yuanita, dan Ikhrandi sebagai founder pertama Travel O’Logy. Terima kasih juga untuk Amran, Ndoy, Edo, Asmi, Carok, Sirka, Nabilah, Dulleh, dan teman-teman lain yang sudah banyak membantu kami bisa berjalan sampai sejauh ini.

Mari berkarya lagi setelah Lebaran!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *