Mengeplot Log Sumur dan Resistivitas dalam Penampang Menggunakan R

Sejak beberapa tahun lalu, dosen saya di GL ITB, Pak Dasapta Erwin Irawan sangat rajin menulis tentang R. Sejujurnya saya tidak pernah benar-benar mengerti tentang R, kecuali selentingan-selentingan bahwa software ini sangat powerful dan bisa digunakan untuk mengolah data yang sangat besar.

Tapi kemudian saya mulai merasakan hebatnya R. Untuk kebutuhan tesis, saya harus mengolah data sekitar 100 sumur. Dari sumur-sumur ini saya harus membuat banyak penampang geologi. Membuat penampang geologi ini super ribet. Apalagi jika pakai cara manual. Mengeplot satu per satu di milimeter blok. Wah stres!

Sebelum saya mencoba R, saya mencoba mencari piranti lunak gratis yang bisa dipakai untuk kebutuhan menganalisis log sumur. Sayangnya kebanyakan piranti lunak yang ada itu berbayar. Atau kalau pun ada, saya harus menginvestasikan waktu saya untuk ngulik softwarenya, yang entah saya akan pakai atau ngga nanti setelah lulus.

Karena itu saya kemudian memutuskan untuk mengulik R, dan belajar mengeplot data saya di R. Dengan harapan bahwa saya bisa mengotomatisasi proses pembuatan penampang ini. Sekaligus memahami kehebatan program ini.

Hasilnya jenius! Skrip saya bekerja seperti sihir. Data saya yang 15 ribu baris bisa dimodifikasi sesuka hati tanpa rasa takut mengubah data utama. Saya bisa mengeplot sangat banyak penampang sekaligus. Kemudian jika saya ingin menginterpretasi, saya bisa print dan menyeketsa penampang geologinya di sana.

Sekarang saya belum bisa membuat penampang geologi yang ada interpretasi antar sumur di R. Yang bisa saya lakukan hanya mengeplot data sumurnya saja. Tapi saya yakin di software canggih ini, sudah ada atau akan ada orang yang bisa juga bikin penampang geologi lengkap dengan lapisan-lapisan, sesar, dan simbol litologinya. Hanya saya saja yang belum nemu orangnya atau caranya.

Gambar di atas itu adalah plot litologi dan resistivitas dari salah satu penampang yang ada dalam data saya. Plot di atas dibuat menggunakan paket Tidyverse, yang di dalamnya ada paket ggplot2 dan dplyr. Setelah plot ini jadi, nanti tinggal kita tarik-tarik interpretasi stratigrafinya, voilaa jadilah penampang geologi!

Hebatnya lagi karena basisnya adalah kode, maka kalau saya mau bikin penampang yang lain, saya tinggal modifikasi kodenya. Saya bisa pilih penampang saya mau lewat sumur mana saja, lalu jalankan kodenya. Maka jadilah plot sumur kita.

Jenius memang R. Sekali coba, nagih rasanya! Ayo ngulik R!

Kalau mau coba, berikut kodenya:
Mungkin ada juga yang berminat memodifikasi biar kodenya lebih taktis dan singkat.

library(ggplot2)
library(tidyverse)
library(dplyr)

Logs <- read.csv(file = “Complete_Logs.csv”, header = TRUE)
Logs P_AB <- Logs %>%
select(KodeSumur, TopElev, BotElev, Litologi, KodeLito, R) %>%
filter(KodeSumur %in% c(“P33”, “P47”, “P4”, “P28”, “P24”, “P67”, “P80”))

P_AB$KodeSumur_f =factor(PenampangAB$KodeSumur, levels = c(“P28”, “P24”, “P67”, “P33”, “P47”, “P4”, “P80”))

ggplot(data = P_AB, mapping = aes(x=KodeSumur, y= 1, fill=KodeLito )) +
geom_col(position = position_stack(reverse = TRUE), width= 0.5)+
scale_y_reverse()

ggplot()+
geom_rect(data = P_AB, mapping = aes(xmin=BotElev, xmax=TopElev, ymin=0, ymax= 50, fill= KodeLito))+
facet_wrap(~KodeSumur_f, ncol = 7)+
geom_line(data= P_AB, mapping = aes(x= TopElev, y= R))+
theme_bw()+
coord_flip()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *