Memeta Publikasi Ilmiah: Studi Kasus Riset Jasa Ekosistem

Di dekade kedua abad ke-21 ini kita dihadapkan pada melimpahnya publikasi ilmiah. Ada ribuan jurnal dan puluh jutaan publikasi yang dihasilkan dari ratusan ribu atau jutaan peneliti dari seluruh dunia. Kita bingung memilih mana yang harus dibaca. Semua tampak menarik. Banyak yang dari institusi penelitian bergengsi.

Beberapa minggu lalu saya menyimpan sebuah gambar dari Twitter, sayangnya saya lupa mencuplik layar atau menyimpan tautannya. Saya akan tuliskan apa isi gambar itu.

Pada tahun 1990an, orang-orang yang membaca jurnal penelitian, menerima jurnal karena mereka berlangganan. Jurnal datang ke rumahnya dan mereka membaca jurnal sebagai teman bacaan di hari minggu pagi.

Pada tahun 2000an, orang-orang membaca jurnal dengan mengakses Pubmed. 98 persen orang hanya membaca abstrak makalah, sementara 2 persen lainnya membaca lengkap keseluruhan makalah.

Sekarang, di tahun 2019, 60% yang membaca artikel Anda, mungkin hanya melihat dari Twit yang anda kirim. 39% membaca abstrak publikasi Anda, dan 1% lainnya membaca penuh makalah yang Anda publikasikan.

Di kampus saya semester lalu, saya wajib ikut mata kuliah Scientific Training. Luaran dari mata kuliah ini adalah sebuah makalah yang ditulis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.

Saya melakukan riset sederhana tentang bagaimana mengekstrak metadata dari publikasi ilmiah dengan topik “Ecosystem Services“. Setelah puluhan tahun riset dan ribuan makalah dengan topik ini dipublikasikan, informasi apa saja sih yang mungkin bisa didapat tanpa kita harus membaca ribuan makalah?

Berangkat dari situ, saya mengekstrak data publikasi dari pusat data Web of Science. 4203 publikasi dengan “Ecosystem Services” (selanjutnya disebut sebagai Jasa Ekosistem) di dalam judulnya. Teks dalam judul dan abstrak dianalisis kemunculannya untuk mengetahui kata kunci apa yang paling sering muncul dan bagaimana kata kunci tersebut saling berhubungan.

Hasil penambangan kata dari abstrak dan judul publikasi Jasa Ekosistem

Gambar di atas adalah hasil penambangan kata menggunakan abstrak dan judul dari metadata publikasi Jasa Ekosistem. Dari gambar ini kita bisa lihat bahwa riset Jasa Ekosistem oleh algoritma statisik VOSviewer diklasifikasikan ke dalam 6 kluster. Interpretasi terhadap kluster tentu akan berbeda-beda tergantung pemahaman pembaca terhadap topik Jasa Ekosistem

Dari gambar ini, saya kemudian teringat kembali sebuah gambar menarik yang saya temukan (lagi-lagi) di Twitter (saya kira penting bagi mereka yang berkecimpung di bidang riset dan akademik untuk bergabung dalam komunitas Twitter, karena sangat banyak informasi-informasi menarik yang dibagikan di sana).

Gambar di atas sangat sesuai dengan penelitian kecil saya. Kita ingin memahami pola dari sesuatu yang acak. Ingin mencari keteraturan dari sesuatu yang seolah tak beraturan.

Oleh karena itu, saya juga menganalisis pasangan bibliografis bibliographic coupling, yaitu suatu ukuran untuk mengelompokkan makalah berdasarkan referensi yang disitir. Jika dua makalah menyitir satu referensi yang sama, maka dua makalah tersebut berpasangan secara bibliografis.

Hasil analisis pasangan bibliografis riset Jasa Ekosistem

Gambar di atas adalah suatu pola kluster makalah-makalah Jasa Ekosistem dengan nama belakang penulis pertama dan tahun publikasi sebagai labelnya. Metode pengelompokkan menggunakan nilai pasangan bibliografis. Semakin dekat jarak antara dua titik, maka semakin banyak referensi yang mereka sama-sama kutip.

Menggunakan pendekatan ini, kita bisa mengelompokkan makalah-makalah. Tapi kita perlu tahu apa maksud dari kluster-kluster ini. Maka dari itu saya melakukan analisis judul makalah dari penulis-penulis yang ada di diagram di atas.

Kluster 1, dicirikan dengan warna merah berisikan makalah-makalah tentang penilaian ekonomis atas jasa ekosistem, terutama sebagai modal alam (natural capital).

Kluster 2, dicirikan dengan warna hijau, juga berisikan makalah-makalah tentang penilaian ekonomis atas jasa ekosistem, tetapi lebih dalam konteks manajemen dan akuntansi.

Kluster 3, dicirikan dengan warna biru, berisikan makalah-makalah tentang konservasi keragaman hayati terutama berkaitan dengan kelimpahan spesies.

Kluster 4, dicirikan dengan warna kuning, berisikan makalah-makalah tentang konservasi keragaman hayati, tetapi berkaitan dengan dampak jasa ekosistem terhadap kesejahteraan manusia.

Kluster 5, dicirikan dengan warna ungu, berisikan makalah-makalah tentang jasa ekosistem dan perubahan iklim.

Terakhir, kluster 6, dicirikan dengan warna biru muda, berisikan makalah-makalah tentang jasa ekosistem di daerah urban.

Bagian kedua dari makalah saya adalah tentang jaringan sitasi (citation network). Dalam jaringan ini, menggunakan piranti lunak CitNetExplorer, makalah-makalah penting dalam riset jasa ekosistem diurutkan berdasarkan tahun terbitnya dan dihubung-hubungkan berdasarkan hubungan sitasinya.

Jaringan sitasi publikasi Jasa Ekosistem

Bagi saya, gambaran jaringan sitasi ini sangat menarik. Kita bisa melihat sejarah bagaimana suatu topik berkembang dari awal mula hingga sekarang. Dalam gambar ini, saya membandingkan hasil analisis dari CitNetExplorer dengan publikasi-publikasi kunci topik Jasa Ekosistem yang dikutip oleh Chaudry dkk dalam artikelnya “The evolution of ecosystem services: A time series and discourse-centered analysis” yang dipublikasikan dalam Jurnal Environmental Science & Policy pada tahun 2015.

Lantas apa?

Teknik menambang teks dan juga membuat jaringan sitasi merupakan teknik yang penting untuk dikuasai oleh mereka yang ingin mengulas suatu topik. Membuat ulasan itu pekerjaan yang berat dan melelahkan. Banyak bacaan yang harus dibaca dan seperti yang sudah saya sampaikan di awal, banyak kebingungan untuk memilih mana yang penting untuk dibaca duluan.

Bagi saya, seorang geolog, memeta itu sudah menjadi bagian diri yang tak terpisahkan. Melihat sesuatu dari kejauhan, mengamati pola, dan menginterpretasi kecenderungan, menjadi bagian dari kebiasaan. Dalam hal ini pun demikian. Sebelum lebih jauh terjun ke dalam suatu topik, saya merasa memetakan dulu apa yang ada di sana, bagaimana kecenderungannya.

Demikian juga Anda sekalian yang mungkin sedang bergulat dengan tinjauan literatur untuk riset Anda. Mungkin bisa duduk sejenak dan mulai memetakan topik riset yang sedang Anda kerjakan.

Jika ingin melihat makalah lengkapnya, bisa mampir di tautan berikut:
https://osf.io/preprints/inarxiv/k93ws/

Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *