Belajar dari Geopark di Jerman

Di Indonesia sedang begitu marak tentang euforia Geopark. Terhitung sejak 2012, saat sidang Global Geopark Networks (GGN) di Portugal yang menetapkan Geopark Gunung Batur sebagai bagian dari GGN, hingga kini di Indonesia sudah ada 2 Geopark yang berstatus GGN, yaitu Batur dan Gunung Sewu. Sementara itu geopark nasional pun cukup banyak, di antaranya: Rinjani, Ciletuh-Palabuhan Ratu, Merangin, Toba, dan lainnya. Daerah-daerah pun berupaya memajukan keunggulan wilayahnya untuk dijadikan geopark. Tentu ini sebagai angin segar bahwa kita percaya geopark sebagai salah satu solusi konservasi alam yang selaras dengan semangat konservasi dan juga pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Penulis saat ini berdomisli di Jerman, sebagai seorang yang bergiat dalam geowisata sejak hampir 5 tahun yang lalu, tentu penulis merasa penasaran dengan geowisata di Jerman. Bagaimana Jerman mengelola geowisatanya? Hal-hal apa saja yang bisa ditiru dan dikembangkan di Indonesia?

Geopark di Provinsi Hessen

Di Provinsi Hessen, tempat penulis melanjutkan studi, terdapat 3 geopark. Satu GGN, yaitu Geopark Odenwald-Bergstrasse, satu geopark nasional, yaitu Geopark Westerwald-Lahn-Taunus, dan satu kawasan yang sedang dimajukan menjadi geopark nasional, yaitu Vogelsberg.

Geopark Odenwald-Bergstrasse menjual kisah geologi tentang batuan granitik berumur 300-500 juta tahun yang lalu. Selain itu ada juga batuan sedimen berumur Mezosoikum dan juga batuan sedimen Tersier yang mengisi lembah Graben Rhine.

Di Geopark Westerwald-Lahn-Taunus kita akan melihat jejak-jejak terumbu karang tropis, sisa-sisa volkanisme tua, juga sistem gua yang masif. Sejarah geologinya pun sangat panjang, terhitung sejak kala Paleozoikum. Disini banyak ditemui fosil-fosil tua yang menjadi jejak sejarah panjang kawasan ini.

Sedangkan Vogelsberg adalah kawasan volkanik paling luas di Eropa Tengah yang terbentuk pada 15-18 juta tahun yang lalu. Lava mengalir dimana-mana. Jejak gunungapi purba, retakan-retakan kekar dan sesar, bom vulkanik berukuran raksasa mewarnai daerah ini menjadikannya sebagai salah satu tempat terbaik untuk mempelajari jejak gunungapi di Jerman.

Ada beberapa hal menarik yang bisa kita amati dari geopark di Jerman. Yang pertama adalah hampir semua geopark memiliki jalur treking yang nyaman. Jalurnya terbagi menjadi trek berjalan kaki dan juga trek bersepeda.

Sebagai contoh di Geopark Odenwald-Bergstrasse telah ada 33 jalur treking yang disesuaikan dengan temanya masing-masing. Di Vogelsberg ada 6 jalur dengan total panjang 115 kilometer yang bisa ditempuh dalam 6 hari. Di Geopark Westerwald-Lahn-Taunus pun demikian, ada banyak jalur treking dengan temanya masing-masing, namun yang paling terkenal disini adalah Druidensteig, treking sepanjang 83 kilometer yang terbagi atas 6 rute.

Keberadaan jalur treking ini tentu untuk memenuhi kegemaran masyarakat Jerman untuk menghabiskan waktunya dalam kegiatan di luar ruang seperti bersepeda atau berjalan kaki menikmati alam bebas. Sering terlihat rombongan orang tua atau anak-anak yang mengunjungi kawasan geopark.

Hal kedua yang menarik dari geopark-geopark di Provinsi Hessen adalah informasi yang mudah diakses. Informasi daring tentang geopark tersedia dalam laman masing-masing geopark. Pada umumnya informasi yang tersedia seperti informasi lokasi menarik, informasi jalur menarik, geosite terbaik setiap tahun, program-program geopark setiap bulannya, info materi yang bisa diunduh, dan juga peluang-peluang kerja sama antara geopark dengan institusi pendidikan.

Program geosite setiap tahun sangat menarik dan sangat mungkin direplikasi. Modelnya adalah setiap komunitas mengajukkan situs di kawasannya yang kemudian dipilih dalam hari penghargaan. Kawasan yang diajukkan harus memiliki topik geologi yang menarik, juga aspek alamiah, kultur, dan budaya sehingga memungkinkan pandangan yang holistik bagi pengunjung yang datang ke sana.

Geopark di Jerman sudah cukup dewasa, ia sudah ada sejak tahun 2002, sedang kita baru memulainya 6 tahun yang lalu. Untuk itu tentu banyak pelajaran yang bisa kita petik, karena Indonesia tinggal mereplikasi dan melakukan lebih baik dari pada praktik yang sudah ada. Masih ada begitu banyak hal tentang geopark di Jerman yang bisa diceritakan, semoga ada waktu dan kesempatan untuk belajar dan berbagi.

Salam geowisata!

 

0 thoughts on “Belajar dari Geopark di Jerman”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *